Langka? jujur itu langka? yup. Langka.
Sifat langka yang dimiliki orang Indonesia. Dan kejujuran memang
benar-benar langka dalam bidang apapun. Mulai dari hukum, pendidikan
hingga hal-hal kecil. Kenapa selogan KPK : Berani Jujur Itu Hebat! ,
tidak berpengaruh dan mengingatkan? Kalau membahas soal “Jujur” bisa
jadi novel kali ya pembahasannya.
Jujur? Kenapa sih kita harus jujur? memang kalau kita nggak jujur itu kenapa dan mengapa?
Jujur memiliki banyak kelebihan dan keuntungan bagi pelaksananya. Jujur adalah jalan yang selalu mulia dihadapan-NYA. Jujur menjadi hal langka dibuktikan dengan banyak hal : Generasi pecontek yang semakin berkembang, koruptor yang kabarnya masih ada terus, sistem perdagangan yang banyak kurang jujurnya, buang sampah sembarangan, Menyerobot antrean, Melanggar aturan lalu lintas? dan masih banyak lagi. Apakah ini yang akan terus terjadi kedepannya untuk Indonesia? kenapa jujur harus menjadi barang langka di Negeri ini? Padahal negeri ini butuh orang-orang jujur untuk menjaga dan mengatur. Jika generasi penerus saja sudah menanam sifat bohong, bagaimana nasib Indonesia kedepannya jika Indonesia kekurangan aset berharga : Anak-anak bangsa yang jujur. Seperti kalimat ini berbicara bahwa : “Anak muda berani jujur? Hebat!” Hebat sih hebat. Tapi jika contek masal saat ujian masih terus berlanjut. Sifat bohong yang terus berkembang bersama waktu yang berjalan ya harus bagaimana? Ada tindakan khusus tidak?
Jujur adalah langkah awal menuju kesejahteraan, kemakmuran, kebahagiaan, kedamaian dan sebagainya. Orang jujur nggak akan pernah rugi! Meski terkadang (dan itu jarang banget) kejujuran kalah dengan kebohongan. Dimata tuhan jujur tetap mulia. Lagian, dengan jujur kita bisa mendapat 3 hal ini loh : Kepercayaan, Cinta dan Rasa hormat (Sayidina Ali) . Menanamkan sifat jujur dalam diri sendiri itu baik. Tapi jaga juga, jangan sampai yang ditanam (kejujuran) landas seketika ketika syetan berbisik. Orang bohong pasti rugi. Kebohongannya akan terungkap seiring kehendak tuhan dan berjalannya waktu. Nggak percaya? buktiin aja!
“Jujur, kadang memang tak selalu dapat dimengerti. Itulah sebabnya mengapa seseorang lebih banyak memilih untuk berbohong” - unknown. Jujur juga butuh perjuangan. Jangan karena hal-hal kecil yang mengajak kita untuk berbohong sekali saja. Maka hal kecil itu adalah bencana. Bencana karena berhasil membuat langkah awal bahwa kita akan terus berbohong untuk menutupi kesalahan sebelumnya.
Disaat pemerintah, pendidik, pengabdi, pelajar dan yang lainnya tak memiliki sifat jujur. Sebagian dari mereka yang sengaja dan membiarkan benih bencana itu muncul keatas adalah kunci dari kerusuhan negara ini. Gimana nggak rusuh. Pemerintah nggak jujur? korupsi? rusuh negara ini. Pendidik ngga jujur? hilanglah emas dan bintang dalam diri anak didiknya. Pengabdi nggak jujur? hancurlah negara ini. Pelajar nggak jujur? hilanglah nyawa negara ini. Masa’ generasi penerus tidak memiliki sifat jujur dalam dirinya? mau dikemanakan jika jantung negara ini (masyarakat) tidak memiliki sifat jujur. Sama saja nyawa negara ini hilang ditelan dunia kebohongan. Jangan sampai.
Negara mau maju, sukses dan gemilang? tinggikan nilai kejujuran
dalam diri masing-masing. Jangan takut jika kejujuran ditentang. Yang
menentang akan tahu akibatnya nanti.
So, mungkin cukup sekian soal jujurnya. Lestarikan budaya jujur di Indonesia. Jangan sampai puhan seperti flora dan fauna kebanyakan di Negeri ini. Negara kita seharusnya menjadi negara bersih. Yang disalahkan saat indonesia sedang sakit dan berdebu ini siapa? yuk. Junjung kejujuran lebih tinggi lagi. Wujudkan Indonesia bersih dari hal-hal tidak menyenangkan! Dengan jujur kita bisa menghapuskan korupsi! dengan jujur kita bisa saling memahami. Oke! Salam Pena!
Karawang , 14 mei 13
Contact : @Fathia_TS (twitter) / Email : fathiyasyafigah[at]yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar