Sebanyak 80% kebutuhan susu dalam negeri dipasok dari impor atau hanya
20% yang dipasok dalam negeri. Menurut Kementerian Pertanian, populasi
sapi perah nasional kita hanya sekitar 0,5 juta ekor atau 500.000 ekor
dan jumlah ini masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Sehingga setiap tahunnya Indonesia harus mengimpor susu senilai Rp 6,65
triliun.
Partai Gerindra secara konsisten mengadakan #RevolusiPutih sebagai bentuk kepedulian terhadap gizi anak bangsa. Dalam #6ProgramAksi
Transformasi Bangsa, partai Gerindra berencana untuk mendirikan
proyek-proyek sapi perah dan kambing, sehingga nantinya produksi susu
nasional dapat meningkat.
Untuk Meningkatkan Gizi Anak Bangsa
Survei yang dilakukan Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2011 memaparkan fakta bahwa konsumsi susu di Indonesia paling rendah dibandingkan konsumsi susu di negara ASEAN maupun Eropa. Konsumsi susu masyarakat per kapita per tahun di Filipina 22,1 liter, Malaysia 22,1 liter, Thailand 33,7 liter, India 42,8 liter, dan Indonesia 11,9 liter. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya lima tetes sehari, masih sangat rendah.
Partai Gerindra secara konsisten menggerakkan #RevolusiPutih sebagai bentuk kepedulian akan gizi anak bangsa dengan menyadarkan pentingnya minum susu untuk petumbuhan dan kecerdasan generasi penerus.
Untuk Meningkatkan Gizi Anak Bangsa
Survei yang dilakukan Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2011 memaparkan fakta bahwa konsumsi susu di Indonesia paling rendah dibandingkan konsumsi susu di negara ASEAN maupun Eropa. Konsumsi susu masyarakat per kapita per tahun di Filipina 22,1 liter, Malaysia 22,1 liter, Thailand 33,7 liter, India 42,8 liter, dan Indonesia 11,9 liter. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya lima tetes sehari, masih sangat rendah.
Partai Gerindra secara konsisten menggerakkan #RevolusiPutih sebagai bentuk kepedulian akan gizi anak bangsa dengan menyadarkan pentingnya minum susu untuk petumbuhan dan kecerdasan generasi penerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar